Si Pintar Dibalik Teknologi Kamera Galaxy S22 Series 5G: Artificial Intelligence
Kehadiran artificial intelligence (AI) pada kamera smartphone menjadi semakin vital seiring dengan perkembangan teknologi chipset dan kemampuan algoritma di dalamnya. Hal ini tidak terlepas dari computational photography yang mampu dibawa AI dalam mendapatkan hasil gambar terbaik dari kemampuannya mengenali objek dan scene pada frame hingga menggabungkan dan mengolah data yang diterima dari kamera. Tak mengherankan jika seberapa tinggi kemampuan AI mengolah data, khususnya memproses gambar, jadi salah satu fitur utama dari chipset-chipset terbaru.
Pentingnya optimalisasi AI terhadap kemampuan smartphone dalam menangkap gambar pun dipahami seutuhnya oleh Samsung. Hal tersebut ditunjukkan dengan menanamkan Snapdragon 8 Gen 1 sebagai chipset tercepat di kelasnya pada Galaxy S22 Series 5G. Snapdragon 8 Gen 1 dibuat menggunakan fabrikasi 4nm dari Samsung, sehingga prosesor ini mampu memberikan performa terbaik dan inovasi terdepan bagi pengguna di tiap kegiatan. Hal tersebut termasuk pemrosesan AI dan ML terdpan dari Samsung untuk mendapatkan foto dan video paling jernih, bahkan saat low light.
Secara garis besar, sistem kamera pada Galaxy S22 Series 5G terbagi ke dalam tiga jenis lensa, yaitu wide, ultra wide, dan telephoto. Dalam hal ini, sebagian dari kita mungkin berpikir kalau lensa-lensa ini punya tugas yang pasti: lensa wide untuk foto standar, lensa ultra wide untuk cakupan foto yang lebih lebar, dan lensa telephoto untuk zoom. Namun, kenyataannya tidak selalu seperti itu. Pasalnya, Galaxy S22 Series 5G memiliki sensor dan AI yang dapat mengetahui jarak antara kamera dan objek untuk menentukan mana lensa yang paling optimal digunakan untuk hasil yang lebih maksimal.
Jika objek yang akan difoto berjarak sekitar 30 cm atau lebih dekat, maka perangkat dapat otomatis beralih dari lensa wide ke ultra wide dan memaksimalkannya untuk berfungsi layaknya lensa makro. Lalu, jika posisi objek berada jauh dari kamera, misalnya lebih dari 80 cm, maka perangkat bisa beralih dari lensa wide ke telephoto. Namun, jika AI menilai gambar yang akan ditangkap oleh lensa telephoto menjadi lebih gelap, maka perangkat akan otomatis pindah ke lensa wide.
AI pada Galaxy S22 Series 5G pun telah dibekali dengan teknologi AI Training bermodalkan database yang kaya untuk dipelajari, di mana AI ini juga dapat mempelajari tiap foto yang ditangkap oleh pengguna untuk menghasilkan gambar yang lebih baik lagi. Dengan begitu, pengguna bisa mendapatkan foto malam hari yang minim noise, foto bokeh yang lebih smooth, hingga foto portrait yang lebih tajam.
Galaxy S22 Series 5G mengusung kemampuan zoom yang menjaga kualitas gambar tetap tajam, khususnya Galaxy S22 Ultra 5G yang telah dibekali dengan Dual 10MP Telephoto Camera. Bahkan, berkat fitur 10x Optical Zoom dan 100x Space Zoom yang dimiliki Galaxy S22 Ultra 5G, perangkat ini mampu memotret bulan yang berjarak 384.400 KM dengan tetap memperlihatkan detail bulan.
Saat perangkat zoom in, AI pada perangkat akan mengenali objek bulan dan fokus pada detail permukaannya dengan menetapkan pengaturan kamera secara otomatis. Jadi, kita tidak hanya melihat bulatan putih saja pada foto yang kita tangkap. Perpaduan teknologi OIS, Gyroscope, dan AI pada Galaxy S22 Ultra pun membuat kita bisa memotret bulan tanpa tripod dengan menjaga tangan kita tetap steady.
Tidak berhenti sampai di situ, ada juga fitur Super Resolution berbasis AI yang membuat foto hasil zoom, baik itu optical zoom maupun space zoom, memiliki kualitas gambar yang tetap baik, termasuk mengurangi keburaman yang kerap muncul saat memotret dengan zoom. Di sini, AI berperan dalam menyatukan dan memadatkan banyak gambar sekaligus yang diambil dari lensa telephoto untuk membuat foto menjadi lebih detail dan tetap bagus ketika diperbesar.
Tidak hanya membuat kualitas foto jadi lebih jernih, teknologi AI terdepan di Galaxy S22 Series 5G juga mampu meningkatkan kualitas video yang direkam. Terlebih, noise kerap lebih banyak muncul pada video ketimbang foto. Pasalnya, pada foto, perangkat bisa menangkap banyak gambar sekaligus, untuk kemudian diolah dan dipadatkan menjadi satu frame yang lebih bebas noise.
Saat merekam video, perangkat secara konstan mengambil beberapa frame dalam satu detik, seperti 24 FPS untuk kualitas standar, 30 FPS dan 60 FPS untuk hasil yang lebih halus, hingga 120 FPS atau lebih untuk slow motion. Semakin besar resolusi dan FPS yang diinginkan, maka prosesor pada smartphone, khususnya bagian ISP (Image Signal Processing) akan bekerja lebih berat.
Dalam hal ini, prosesor pada Galaxy S22 Series 5G telah dibekali dengan ISP berbasis AI terdepan dari Samsung, sehingga perangkat bisa menghasilkan video yang lebih tajam dan minim noise. AI memungkinkan perangkat untuk menjalankan fungsi auto frame saat merekam, di mana AI menyesuaikan FPS secara otomatis sesuai kondisi cahaya untuk menghasilkan video yang bebas noise, termasuk di kondisi low light. AI juga mampu melakukan fungsi auto focus, auto exposure, dan auto white balance untuk menghasilkan kualitas gambar terbaik.
AI juga mampu mengenali objek yang direkam dengan lebih cepat dan tepat, di mana hal ini berperan besar bagi Galaxy S22 Series 5G dalam menjalankan fitur Auto Framing, di mana lensa akan zoom in dan zoom out sesuai dengan objek yang masuk dalam frame video. Dalam radius 5 meter, kamera bisa mengenali hingga 10 orang dan menyesuaikan level zoom agar semua masuk ke dalam frame.